Capung Bio Indikator Air Bersih
Tahukah #sobatpusda bahwa capung dapat menjadi bio-indikator tercemar atau tidaknya suatu lingkungan perairan?
Dalam siklus biaknya, capung akan bertelur di air permukaan (sungai, sawah, telaga, waduk, dll). Telur capung kemudian menetas menjadi larva, setelah itu larva berkembang menjadi nimfa “serangga yang hidup di dalam air”. Nimfa capung inilah yang sensitif terhadap pencemaran, sehingga membantu kita menandai mana air yang tercemar atau tidak. Dan akhirnya, nimfa menjadi capung dewasa.
Keberadaan capung sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan air, karena air yang tercemar akan menganggu kehidupan nimfa capung (Drozd, 2011).
Capung merupakan salah satu serangga yang berperan penting bagi keberlangsungan ekosistem yakni sebagai indikator pencemaran lingkungan (Koneri dan Tallei, 2014).
Hampir sebagian besar masa hidup capung dihabiskan dalam masa larva yang hanya bisa hidup di lingkungan air yang bersih. Pada tahap larva, capung memakan plankton, ikan-ikan kecil, dan jentik-jentik nyamuk. Sementara itu, saat dewasa, capung akan memakan hama tanaman seperti kutu daun dan wereng juga nyamuk. Waah, ternyata keberadaan capung bisa jadi kabar baik untuk lingkungan ya !
Mari kita jaga perairan di sekitar kita, dengan tidak mencemarinya dengan limbah, sampah dan polutan lainnya. Agar ekosistem capung tetap terjaga, si bio-indikator perairan bersih.
Sumber : https://www.instagram.com/p/CS08kuEBSPF/